Fajar Pratama - detiksport
Drama Penalti di Upton Park
London - Kegagalan penalti Frank Lampard dianggap menjadi biang kekalahan Chelsea dari Manchester City di awal awal bulan ini. Dan laga melawan West Ham benar-benar menjadi pembuktian ketenangan dirinya di titik putih.
Lampard menjadi tertuduh dari kandasnya Chelsea di tangan City dengan skor 2-1 pada 5 Desember silam. Kala itu, pemain internasional Inggris ini gagal melaksanakan tugasnya sebagai eksekutor saat The Blues mendapat hadiah tendangan penalti di menit 82, yang berpotensi untuk menyamakan kedudukan.
Meski begitu kepercayaan manajer Carlo Ancelotti kepada Lampard tidaklah berkurang. Pelatih asal Italia ini tetap memberi mandat kepada si pemain sebagai eksekutor utama pengambil penalti.
Lampard pun berhasil menjawab kepercayaan sang allenatore dengan gol kemenangannya dari titik putih saat menekuk Portsmouth 2-1 di tengah pekan lalu. Mengingat besarnya peluang untuk mencetak gol dari penalti, orang boleh saja masih meragukan mental pemain berusia 31 tahun tersebut.
Namun jika menilik pada aksi Lampard saat ia 'pulang' ke West Ham pada Minggu (20/12/2009), orang mungkin tak akan lagi ada yang meragukan ketenangannya sebagai algojo di titik dua belas pas.
Bagaimana tidak, dalam laga yang berkesudahan dengan skor 1-1 itu, dia tiga kali dengan tenang membobol gawang Robert Green dari titik penalti. Mengapa bisa begitu?
Hal itu disebabkan karena wasit Mike Dean tidak mengesahkan dua tendangan awal Lampard lantaran menilai ada pemain Chelsea lainnya yang masuk sebelum tendangan dilakukan. Lampard sendiri di tiga kesempatan tersebut melakukan tugasnya dengan sempurna.
Di kesempatan pertama, bidikannya yang diarahkan ke kiri berhasil dibaca oleh Green namun tetap melaju deras ke dalam gawang. Begitu juga dengan kesempatan kedua yang cuma berbeda arah saja.
Dan di kesempatan ketiga, Lampard berhasil menipu Green mentah-mentah dengan sepakannya yang kembali di arahkan ke sisi kanan, sama seperti tembakan kedua.
"Saya memang tidak memerlukan hal itu, terutama setelah saya gagal di beberapa pekan yang lalu. Pada akhirnya saya senang dapat melihat tendangan terakhir saya juga dapat bersarang," ujar gelandang didikan akademi West Ham tersebut di The Canadian Press.
( a2s / nar )